Senin, 16 Desember 2013.
Janji untuk bertemu dengan dr. Inge uda dibuat untuk pagi ini. Kami berangkat ke RS. St. Elizabeth, Semarang pukul 4 dinihari. Bapak mertua ikut menemani, untuk berjaga-jaga karena SIM A Mas udah habis masa berlakunya dan sedang dalam proses memperpanjang.
Anak-anak yang masih dibuai mimpi langsung kami angkut dan ditidurkan lagi di mobil. Malam sebelumnya udah kuberi pengertian. Jadi anak-anak ga kaget waktu bobonya agak terganggu. So, mari melaju di jalanan yang masih sepi…. whushhhh whushhh….
Ketika melalui Ungaran yang padat merayap lalu lintasnya, Mas mencari-cari masjid agar bisa memandikan bocah-bocah kami dan sarapan dengan bekal yang telah disiapkan oleh ibu mertua. Masjidnya bersih, Masjid Wahyu namanya. Selepas mandi dan perut sudah kenyang terisi nasi hangat yang dibungkus daun pisang serta lauk Bebek Goreng Pak Dono, kami melanjutkan perjalanan dengan segera. Mas was-was karena padatnya jalan mungkin bisa membuat janji temu dengan dokter menjadi molor. Beliau pun memutuskan untuk menunda mandi sampai waktu tak terhingga eh sampai RS katanya, hihi…..
Setelah muter-muter, apalagi panduannya hanya GPS, RS yang letaknya agak tersembunyi pun kami ketemukan. Sesuai pembicaraan di telepon, ruang 218 menjadi tujuan kami. Alhamdulillah, ternyata semua termasuk bu Dokter udah siap. Ruang Medical Check Up (MCU) nyaman, anak-anak nampak riang beristirahat dan bermain di sini.
Mas lagi nulis form yang harus diisi sebelum MCU
Nyaman beristirahat sambil menunggu MCU selesai, mbah sampe tertidur
Setelah semua form terisi, suster memanggilku dan anak-anak untuk ditimbang berat badan beserta tingginya. Kemudian diukur lingkar kepala dan terakhir difoto. Alhamdulillah, bocah-bocah ganteng dengan riang mematuhi semua instruksi suster, sambil senyum-senyum. Suster yang ngeliat jadi gemes dan tertawa juga sambil bilang mereka berdua mirip banget, hehe. Suster juga memeriksa tekanan darahku. Normal, 120/80.
Tak lama, dokter Inge datang. Aku dan anak-anak masuk ke ruangan beliau. Dokter menanyakan apakah aku berkacamata. Sambil deg-degan karena kacamata ketinggalan di Jogja, kujelaskan bahwa aku memang berkacamata dan kacamatanya tertinggal, padahal telah kupersiapkan sejak jauh hari. Dokter pun memaklumi. Kemudian beliau bertanya pernahkah anak-anak dan diriku dirawatinap di RS. Anak-anak alhamdulillah belum pernah, semoga takkan pernah. Hanya diriku yang ketika TK pernah dirawatinap karena typhus.
Beliau kemudian mempersilakan anak-anak bergantian naik ke ranjang periksa, diperiksa dengan stetoskop, disenterin rongga mulut dan telinganya. Begitu juga diriku. Pemeriksaan udah selesai. Cuma sampai di situ kok kalo untuk anak di bawah 5 tahun, alhamdulillah. Untuk orang dewasa sepertiku, ada lanjutan pemeriksaan urine dan rontgen paru-paru. Staf administrasi RS dengan ramah mengajakku ke kasir untuk membayar biaya MCU di lantai 1.
Setelah proses pembayaran selesai, staf admin mengajakku ke ruang lain untuk pemeriksaan urine dan lanjut ke ruang radiologi.
Ketika kembali ke ruang medical check up yang nyaman, anak-anak menyambutku dengan gembira. Suster mengatakan pemeriksaan telah selesai. Kami dipersilakan keluar RS jika ingin pergi berjalan-jalan, tetapi sebaiknya tidak keluar dari Kota Semarang dulu sampai dengan mereka memberi kabar bahwa hasil MCU kami bagus semua.
Melihat waktu sudah pukul 12 siang, kami putuskan mencari makan di warung sekitar RS saja agar bisa berjalan kaki, karena parkir mobil penuh, khawatirnya kalo pake mobil nanti malah ga kebagian tempat parkir lagi. Ada siy foodcourt di RS, hanya untuk berjaga-jaga tentang kehalalan, kami memilih makan di luar saja.
Sesudah menyantap menu soto ayam dan menyeruput teh hangat, Mas mengajak kami kembali ke RS. Anak-anak bermain di ruang tunggu bahkan aku sempat membawa Adhek ke ruang laktasi karena si bungsu mengantuk dan minta nen. Sekitar pukul 13.30 WIB, Mas mendapat telepon dari staf RS. Mereka mengabarkan bahwa hasil MCU bagus. Hwaaahhh alhamdulillah, lega sekali mendengarnya. Mereka akan mengirimkan hasil itu ke Departemen Kesehatan Australia di Canberra. Kami udah diberi tau oleh pihak ADS, bahwa pengurusan Visa akan memakan waktu sekitar delapan minggu kerja, normalnya.
Segera kami berkemas-kemas untuk pulang kembali ke Ngayogyakarta. Alhamdulillah satu proses telah kami lewati lagi dengan baik.
Hi mbak Ningrum, salam kenal.. Lg cari info medcheck dependent ngeliat post ini 🙂
Kalau blh tau, dulu visanya di approve stlh medcheck brp minggu mbak? Apa benar s.d. 8 minggu?
Terima kasih sblmnya 🙂
Hai mbak Mira.
Alhamdulillah ga nyampe 8 minggu. Desember pertengahan medcheck, januari sudah dapat hasil.
Makasih kunjungannya, smoga lancar ya.
Amien..
Tengkyu loh mbak infonya ☺
Sama sama ya mbak
Mba ningrum, klo boleh tau, dirimu sampai kapan di melb nya? 🙂
Hai mb, maaf baru balas. InsyaAllah cuma sampai tahun ini
assalmualaikum mbak ningrum.
mbakk mau tanya nih. kira- kira medical check upnya apa aja ya mbak buat visa ke australianya????
Wa’alaikumussalaam wrwb.
Maaf baru sempat buka email.
Untuk dewasa ada pengukuran tekanan darah, pemeriksaan dg stetoskop, urine dan rontgen paru.
Semoga membantu ya