.: Keramahan Jogja :.

Taken from Google

Taken from Google

Assalamu’alaikum…

Jogja emang selalu punya tempat di hatiku. Bukan hanya karena orang tua dan suamiku asli Made in Jogja, tapi juga karena kesahajaan dan keramahannya. Beberapa waktu lalu, benar-benar kami merasakan keramahan yang tulus itu.

Jadi ceritanya lagi pusing nyari jaket tebal untukku dan mas. Mas yang emang jarang shopping jelas bingung donk yah di mana tempat beli ini itu. Maklum deh, anak rumahan. Biasanya rute perjalanan doi cuma sekolah – rumah. Singkat kata, mas menemukan beberapa alamat outlet perlengkapan outdoor di tengah kota setelah browsing *hihi, ampun deh*
Baiklah, mari kita cari satu per satu, Dear..

Setelah sampai di alamat yang terdekat, mobil kami parkir di seberang outlet. Ada seorang bapak paruh baya yang menjadi petugas parkir. Beliau memberi aba-aba dengan santun. Suami pun sempat berbasa-basi menitipkan mobil. Kami gendong anak-anak untuk menyeberang jalan, tapi tak lama kami memutuskan keluar karena jaket yang dijual tidak sesuai dengan kebutuhan kami. Kebetulan di sebelah outlet pertama juga terdapat outlet sejenis. Sambil berharap menemukan jaket impian, kami masuki lagi outlet tersebut. Tapi nampaknya keberuntungan belum berpihak, jaket yang dijual hampir semuanya terbuat dari bahan parasut, tipis tentu saja. Padahal untuk menahan dinginnya terpaan angin kala musim dingin menyapa di Melbourne nanti, kami butuh jaket dari bahan fleece yang tebal.

Ya udah deh, dengan menyeret langkah, lagi-lagi kami keluar sambil mempertimbangkan akan mencari di outlet lainnya. Ketika hendak melangkahkan kaki untuk menyeberang jalan, tiba-tiba pak petugas parkir lebih dulu menyeberang dan mendatangi kami sambil bertanya ke suami, “Mau nyari pakaian olahraga ya Mas?”. “Iya pak, tapi belum ada yang cocok”, jawab suami. “Kalo Mas berkenan, di ruko sebelah juga ada Mas”, pak petugas parkir menunjuk ke deretan ruko baru yang letaknya persis di sebelah outlet kedua. Namun karena letaknya agak menjorok masuk ke dalam, ruko ini luput dari pengawasan kami. MasyaAllah, betapa baik hatinya si bapak. Beliau dengan ringan memberikan informasi yang kami perlukan. Berkali-kali kami mengucapkan terima kasih yang ditimpali oleh sahutan hangat dari beliau. Senang deh karena ga perlu nyari outlet lain, apalagi bawa 2 balita begini kan kasihan kalo mereka lelah. Kebetulan matahari juga bersinar dengan garangnya di atas kepala. Pas melihat nama rukonya, wah ini dia ruko yang kami cari berdasarkan hasil browsing tapi bikin suami bingung karena ga tau letaknya, hehe..

Terima kasih ya Pak, mudah-mudahan rezeki dan urusan bapak juga dipermudah Allah SWT karena bapak juga melancarkan urusan sesama, aamiin….

#positif Indonesia#

.: See You, Bapak :.

12 Juni 2013

Anak anak kelihatan sedih karena hari ini Bapaknya akan bertolak menuju Melbourne.
Ya, saat untuk berpisah sementara waktu itu uda tiba. Kami harus ikhlas menjalani konsekuensi ini.

Mas juga terlihat sangat sedih, apalagi si bungsu yang belum genap 2 tahun sedang lucu-lucunya. Hanya harapan untuk bisa berkumpul kembali yang membuat semua tegar.

Bismillah, jalani semuanya dengan penuh syukur.
Kelak akan terasa manisnya pengorbanan ini, aamin.

.: Perpisahan dengan The Emaks :.

Alhamdulillah, Kementerian Keuangan dan Badan Kepegawaian Negara menyetujui permohonan Cuti di Luar Tanggungan Negaraku selama 2 tahun. Nanti insyaAllah akan kudokumentasikan kisahnya.

Akhir November, teman-temanku di 4 serangkai udah ribut pengen ngadain farewell. Jadilah dengan segudang aktivitas mereka sebagai wanita karir dan emak dari balita-balita, kecuali Iyud yang baru punya 1 bayi, mereka mengirim pesan, “Datang yaa ke Duta Mall hari Jumat siang tanggal 6 Desember”. Sambil tergopoh-gopoh nganter dan ngurusi Mas Faqih yang juga sedang menjalani hari terakhirnya sekolah, bisa juga aku dan The Emaks ini punya me time buat ngumpul, tanpa bocil, hehe….

Namanya aja kok emak-emak, tapi kelakuan tetep kayak 10 tahun yang lalu ketika kami masih bersama ngekos di sebuah rumah di Balikpapan. Mulai dari nodong pramusaji di Steak Court untuk motoin kita sampe dengan isengnya muterin stand bazaar baju dan menemukan blazer cantik yang bisa kami beli kembaran, hingga mendamparkan diri di photo box untuk mengabadikan kenarsisan kami hari ini. Ckckckc…..

Hari terakhir Faqih di TK Kemala Bhayangkari

Hari terakhir Faqih di TK Kemala Bhayangkari

Tapi ya, sohib-sohibku ini pada bikin jantungan dengan memesan menu yang harganya ajaib. Untung dapat diskonan berkat minjam kartu kredit TM. Terharu juga ketika mereka mengangsurkan goodie bag sebagai kado perpisahan sementara kami.

Komplit berempat !

Kapan mereka belinya ya??

Kapan mereka belinya ya??

Isi goodie bag yang bikin saya ngekek bin haru

Isi goodie bag yang bikin saya ngekek bin haru

 

 See you, my dears and thanks so much for the day.

.: Suami dan Oleh-oleh Melbourne :.

21 November 2013
Pesawat Lion Air dari Jakarta yang ditumpangi Mas melintas di atas mobil yang kami tumpangi. Alhamdulillah tepat ketika adzan Maghrib berkumandang, suami tercinta sudah berada dalam pelukan kami, menjejakkan kaki di Banjarmasin.

Perjalanan panjangnya yang melelahkan karena dari Melbourne, Air Asia yang membawa Mas transit di Kuala Lumpur dulu sebelum menuju Jakarta, seolah sirna karena melihat keluarga kecilnya menyambut.
Lega sekali rasanya hati ini. Cuaca buruk seperti yang kubaca di accuweather.com tidak terjadi. Serasa lepas beban menjadi single parent selama lebih dari 5 bulan.

Mas nampak lebih kurus dari ketika meninggalkan Indonesia. Tapi syukurlah beliau dalam kondisi sehat.

Welcome home, Honey…..

Pasti pengen tau donk, oleh-oleh apa yang dibawa suami, terutama pesenan Mas Faqih. Ternyata satu koper besar yang dibawa Mas hanya berisi oleh-oleh aja. Mas ga membawa bajunya sama sekali. Lagipula, peraturan maskapai Air Asia yang memang low cost ga memungkinkan Mas membawa bagasi yang berlebihan. Cabin bag atau tas yang diizinkan untuk ditenteng masuk ke kabin maksimal beratnya 7 kg. Sedangkan untuk bagasi harus didaftarkan secara online di website mereka dengan ketentuan harus dibayar alias tidak gratis.

Walaupun bagiku oleh-oleh bukan hal penting, yang penting suamiku pulang, tapi seneeeng rasanya. Apalagi budaya Timur memang membuat sungkan apabila kerabat atau teman menagih buah tangan, hehehe….

Syukurlah Mas bekerja part time di pasar, jadi pintar memilih buah tangan yang berkesan dan harganya murah meriah di Victoria Market atau Vicmart. Kecuali tentu oleh-oleh buat istrinya yang tercantik ini, hihi lebayy….

Magnet kulkas, tas cangklong dan koala kecil yang unyu banged
Ganci, bros, ballpoint, dan coklatnya yang yummmiee….. Plus jam tangan Fossil spesial dari Mas, sukaa…

Spesial untuk anak-anak, Mas membelikan mainan dan VCD kartun.
pesawat

.: Ied Pertama Tanpamu :.

Allahu akbar……
Allahu akbar…….
Walillaah ilham….

Alhamdulillah, 1 Syawal 1434 H sudah di depan mata.
Bahagia, sedih jg berpisah dengan Ramadhan. Tambah sediiih juga karena untuk pertama kalinya berlebaran tanpa suami, huhu…..
Semoga ini yg pertamamdan terakhir, aamiin….

Selamat Idul Fitri 1434 H yaa……

.: Nganyari Rumah :.

1 April 2013

Nganyari rumah tau ga artinya apa ?
Hehehe….. malah ngasih tebak-tebakan.
Nganyari rumah maksudnya menempati rumah yang baru jadi.

Rumah siapa niy ?
Statusnya sekarang rumah orang tua. Tadinya berencana untuk urunan dengan ortu, eh ternyata ortu punya pertimbangan lain sehingga uangku dan Mas dikembalikan oleh beliau berdua.

Rumah yang terletak dekat dengan ortu itu sebenarnya sudah lama disiapkan untuk kami tempati. Biar aku dan Mas mandiri karena sudah berkeluarga, tapi ortu juga ga pengen kami berjarak jauh dari beliau. Kebetulan ada 2 bidang tanah kosong yang belum dimanfaatkan dekat rumah ortu. Tanah tersebut rencananya sebagai lahan Bapak bersibukria setelah pensiun Juli 2013. Malah akhirnya yg 1 bidang dibangun rumah untuk kami. Rumahnya baru jadi Januari 2013, hampir 1,5 tahun baru kelar. Lama ya….

Maklum, fondasi di tanah rawa seperti di daerah Banjarmasin memang harus lebih diperhatikan dan dananya mantap nian, hehe….jadilah waktu pekerjaan juga lebih lama.

Rumah tersebut baru kami tempati pada 1 April 2013, karena Mas selesai EAP 16 Maret 2013. Senang juga bisa ada di rumah sendiri. Walau agak keteteran pada awalnya. Lebih senang lagi karena dekat dengan ortu dan jujur, itu memudahkan. Ga kebayang kalo rumah kami jauh dari ortu.

Anak-anak senang juga karena rumah terasa lapang, belum banyak perabot. Mereka bisa berlarian tanpa takut tersenggol guci-guci milik Mbahnya, hehe….

Sayangnya, pada awal Juni kami akan pindah lagi dari rumah ini. Boyongan lagi ke rumah ortuku karena rasanya aku tak sanggup hanya bertiga dengan anak-anak sepeninggal Mas ke Melbourne nanti.

Kalo dihitung-hitung, sepanjang pernikahanku dan Mas, berapa kali kami pindahan yaa… ?
Hehehe (ini celetukan Masku)

.: Mudik Terakhir :.

4 – 11 Mei 2013, Bantul, Jogjakarta

Judulnya berasa sesuatu deh, hehehe….
Memang agak gimana, tapi sepertinya ini akan menjadi mudik terakhir selama kurun waktu beberapa tahun.

Setelah mendapat kepastian pemberangkatan Mas, kami segera bersiap mudik untuk minta doa restu orang tua Mas di Bantul, Jogja. Mudik ini sekaligus momen pamitan dan perpisahan untuk sementara waktu, karena Idul Fitri 1434 H sepertinya aku dan anak-anak juga tidak bisa datang lagi ke Jogja karena Mas uda di Melbourne.

Hari Sabtu, 4 Mei 2013 siang, Mbah Kung dan Uti mengantarkan kami sekeluarga ke Bandara Syamsuddin Noor, Banjarbaru. Pesawat Lion Air yang akan kami tumpangi berangkat pada pukul 14.00 WITA. Mas Faqih dan Adhek Nizar senang bukan kepalang karena bakal naik pesawat (lagi).

Sampai di Bandara Adisucipto, Jogja, kami disambut gerimis dan dinginnya udara malam. Seperti biasa, yang menjemput adalah Bulik Wi sekeluarga. Lambaian tangan Bagas, putra mereka, dari kejauhan sudah terlihat. Memang setiap kali begitu kebiasaan Bagas kalo menjemput kami. Bagas akan naik ke lantai 2 yang kaca jendelanya menghadap ke landasan pacu dan melambaikan tangannya begitu melihat sosok kami terlihat di kejauhan sedang turun dari pesawat, hehe lucu ya…..

Akhirnya … welcome home…
Sejuknya udara desa plus uademnya kuhirup dalam-dalam di Tembi.
Sepi, karena sudah larut malam. Segera kami beristirahat setelah mencium tangan Bapak.
Anak-anak pun pulas tertidur.

Lega………

:. 4th of My Old Son :.

31 Mei 2013

Sedih sebenarnya, amat sangat terlambat meng-update milad ke-4 Mas Faqih…
Tapi ada banyak sekali hal terjadi dalam kurun waktu Mei hingga Juni 2013. InsyaAllah satu per satu akan kuabadikan di sini.

Dimulai dari 31 Mei 2013, tanggal di mana sulungku lahir empat tahun yang lalu. Seperti biasa, order kue lucu dulu di Mbak Lily. Kali ini ga tergesa-gesa. Kalo mo liat blognya silakan intip di Lilycakeshop.blogspot.com. Alhamdulillah banget, ga rugi pesen dari jauh-jauh hari karena -maafkan daku ya Mbak- Mbak Lily sedang ada musibah dan baru akan membuka lapaknya kembali di akhir Mei. Jadi pas banget waktunya.

Kali ini rumah terasa semarak, karena Uti dari Jogja sedang datang dan menemani kami.

Tak terasa, waktu kian berlari….
Semakin hari, engkau tumbuh dewasa, Anakku…
Serasa baru kemarin Mama memeluk dan menyusuimu….
Ternyata semua tlah kita lalui….

Mama dan Bapak selalu mendoakan, semoga Mas Faqih menjadi jundi yang shalih, penegak risalah Allah di muka bumi ini, dan menjadi qurrota a’yun bagi orang tua serta menjadi insan yang sukses di dunia maupun di akhirat, amin….

Jadi mellow, hiks

.: Kangen nge-blog :.

Aihhh lamaaaaa ga nyoret2 di sini. Gegara inet kantor uda ga bisa diakses,
 inet tab lemot abis, trus pindahan ke rumah baru yg pastinya musti mandiri bahu membahu dg mas tanpa bantuan asisten rumah sama sekali karena sejak bibi pulkam lom dapey gantinya. Tambah pula dg kesibukan baruku setiap Selasa dan Jumat malem, ngalong eh kursus di LIA. Kesibukan di kantor jg makin berlipat ganda. Well, make me feel huaaa deh !

Doakan ya temans, segera dapet asisten baru. Sementara ini, mas mbawa Faqih ke kantor  setelah menjemputnya di PAUD. So sweet banget deh my husbie, bangun pun seringnya lebih dulu dariku, jam 4.30 uda kluthek2 di dapur.
Ah makin cinta…..

.: Re-United ! :.

Alhamdulillaah……

Hari Jumat sore ini menjadi saat yg membahagiakan bagiku dan anak-anak. Bapak uda purna menyelesaikan masa 9 bulan English for Academic Purposes-nya di Denpasar.
It means, kami akan berkumpul lagi sebagai keluarga normal dalam 1 atap. Setidaknya hingga bulan Juni, karena berikutnya suami akan berangkat menuju Oz….

Anak-anak uda melonjak-lonjak gembira kata Utinya ketika tau Bapak mereka akan pulang. Eh Mas faqih dink yg meloncat-loncat, adhek kan baru belajar berjalan, hehe…..
Mereka ga sabar menantikanku yg sepulang kantor menjemput Bapaknya di bandara. Pesawatnya suami mengalami keterlambatan di Surabaya, jadinya yg biasanya tepat pukul 18 diriku nyampe bandara uda bertemu belahan hatiku, lha ini ampe jam 19 belum nongol juga.

Laparnya perut membawaku duduk di Dunkin Donut.
Duduk doank ?

Ya ga lah….. ambil 2 biji donat, pesen segelas orange juice, buka tab, nelpon anak2….
Ihhh mana tho kangmasku, belum muncul juga.

Pas lg asik browsing, bruuukk!!
Nah niy dia, suamiku uda datang, meletakkan tas dengan agak keras sambil mengewer-ewerkan tangannya, minta dicium. Hedeh…. Eh cium tangan lho maksudnya, hihi….

“Tunggu sini ya De, mas mau sholat Maghrib trus ambil bagasi dulu”, titah suami.
Okee….

Ah akhirnya, berkumpul lagi.
Pesan moral yg kudapat dan selalu akan kuingat :

“Ketika telah mengalami perpisahan, seorang insan baru akan menyadari betapa berharganya sebuah kebersamaan”