Assalamu’alaikum…
Ada hal yang berbeda dari Syawal kali ini. Untuk pertama kalinya harus mencicipi pengalaman berlebaran jauh dari keluarga besar dan kehilangan simbah tercinta yang berpulang ke Rahmatullah tepat 1 Ramadhan 1435 H.
Sedih banget ga bisa membersamai beliau di saat-saat akhir. Sambil bersimbah airmata kukirim doa, insyaAllah simbah tenang di sana dan udah ga merasakan sakit lagi. Aku ikhlas Mbok…
Berlebaran di negeri orang, ternyata juga penuh warna. Sedikit haru pastilah ada, merindukan segala hal berbau Lebaran yang meriah di Tanah Air dan yang paling utama mendera adalah merindukan kedua orang tua yang pasti juga kehilangan anak-anaknya kali ini. Tapi, percayalah…. Sedikit pengalaman ini akan mendewasakan kita. Kelak akan jadi cerita indah di memori. So, Lebaran must go on, hihi…. Walaupun alakadarnya, tapi yang terpenting esensinya kan.
Beberapa hari sebelum Idul Fitri tiba…………
Alhamdulillah di sini jelas banget kapan saat-saat istimewa itu datang. Awal Ramadhan ga perlu nunggu sidang itsbat sampe tengah malam kayak di Indo dan harap-harap cemas akankah besok Lebaran karena ketupat udah dibeli, daging udah disiapkan, bumbu tergeletak di dapur menunggu dieksekusi, hihi… Di sini, seminggu sebelum Ramadhan dan Idul Fitri, pengumuman resmi dari Mufti atau Imam Besar Negara Bagian Victoria udah menyebar berantai dengan cepat. Berhubung suami diamanahi menjadi Ketua Pengajian Mahasiswa Brunswick, beliau udah ke sana kemari mempersiapkan venue untuk sholat nanti. Sementara aku dan ibu-ibu; istri mahasiswa, sibuk masak untuk jamuan Idul Fitri. Seruu….
Tepat 1 Syawal 1435, tak ada takbir dan tahmid yang berkumandang. Anak-anak kubangunkan Subuh dan dengan riang gembira cuci muka, sikat gigi dan ganti baju koko. Mereka udah tahu kalo hari ini adalah Hari Istimewa. Kartun Upin Ipin memberi gambaran yang lebih mudah bagi anak untuk memahami kegembiraan menyambut Hari nan Fitri ini. Kuajari Faqih Nizar mengumandangkan takbir dan di pagi buta itu suara kami riuh rendah dalam rumah, bersahut-sahutan dengan bahagia, sambil menunggu Mas yang sejak dinihari udah pergi menyiapkan venue.
Akhirnya pukul 7 pagi, Mas datang dan kami segera berangkat ke lapangan basket.
What???
Lapangan basket?
Hahaha iyaa…. baru kali ini aku sholat di lapangan basket, biasanya di lapangan rumput atau halaman instansi tertentu kalo di Indo. Untuk tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan sholat Ied di wilayah kami diadakan di Sport Centre Melbourne Uni. Tapi berhubung venue tersebut udah keduluan dipesan oleh orang lain, jadilah kali ini nuansa berbeda hadir, sholat Ied dilaksanakan di Brunswick Sport Stadium alias lapangan basket indoor yang sangat dekat dari flat kami.
Alhamdulillah, acara hari itu berjalan lancar. Walaupun karena kapasitas tempat yang terbatas menyebabkan jamaah menjadi lebih rapat shafnya dan untuk menikmati jamuan harus berbaris ke mezzanine/lantai dua. Barisan dipisahkan antara jamaah laki-laki dan perempuan. Makanan juga berlimpahruah. Padahal makanan ini adalah donasi dari para jamaah, atau kalo di sini kami sebut BYO (Bring Your Own) / sistem potluck. Jadi jauh hari sebelumnya udah didata oleh tim konsumsi, siapa yang akan menyumbang menu ini dan itu, kemudian berapa jumlah porsinya.
Jadi pengen nangis bahagia, liat ketan hitam, sayur kates muda, pempek, sambel goreng hati, opor dan ketupat mini serta banyak makanan Indonesia lainnya yang tiba-tiba nongol semua hari ini.
Miss U, Indonesiaaa…….
Momen ini juga membuatku terharu, berkumpul dengan masyarakat Muslim Indo, hati kami menjadi dekat, walaupun ada yang tidak kukenal, tapi kami bersaudara. Apalagi di sini, sesama perantau. Kami semua adalah satu.
Taqobbalallahu minna wa minkum, Wahai Saudara-saudaraku.
Selamat Idul Fitri 1435 H
Mohon maaf lahir dan batin