.: Ramadhan Pertama di Australia :.

Sebuah pemberitahuan resmi dari Imam Besar Negara Bagian Victoria secara berantai menyebar di jaringan komunikasi umat Muslim, tak terkecuali di whatsapp pengajian istri para pelajar di sini.
Yesss…. InsyaAllah 1 Ramadhan jatuh pada 29 Juni 2014, hari Minggu, di tengah musim dingin yang menggigit hawanya, menusuk tulang. Tapi hal ini kuanggap berkah. Kenapa? Karena bertepatan dengan musim dingin berarti durasi puasa umat Muslim di sini singkat, hanya 11 jam. Bandingkan bila Ramadhan kala musim panas yang Maghribnya terjadi pukul 20. Benar-benar aku bersyukur.

Jangan bayangkan suasananya seperti di Indonesia. Tak akan ada suara penjaga masjid yang membangunkan kami untuk bersahur, apalagi suara kentongan remaja yang berkeliling untuk membangunkan sahur. Suara sirine dan adzan Maghrib yang di Indonesia akan disambut sukacita pun tak akan terdengar. Sunyi, senyap….apalagi kala sahur sebab malam menjadi lebih panjang. Hanya aplikasi adzan Subuh dan Maghrib di perangkat selulerlah yang amat berjasa menandai dimulai dan berakhirnya puasa kami setiap hari. Subuh menjelang pukul 6 pagi dan Maghrib datang pada pukul 5 sore. Tidak ada juga pasar takjil di sini sehingga aku jadi lebih kreatif di dapur dalam meracik menu yang membangkitkan selera makan di tengah terpaan dingin.

Oh ya, seminggu sebelumnya, Islamic Moslem Society of Victoria (IMCV) berkolaborasi dengan persatuan muslim Malaysia mengadakan acara Ramadhan Family Day di KJRI Melbourne. Ada banyak acara yang salah satunya diikuti Faqih dan teman-teman TPA-nya. Stand makanan juga berjajar, bukan hanya menyajikan hidangan ala Indonesia tapi juga Malaysia. MC-nya juga ada dua, dari muslim Indonesia dan Malaysia, lucu hehe … Berasa nonton Asia Bagus, eehh…
Tak lupa diadakan pula penggalangan dana untuk khitanan massal bagi suatu desa terisolir di Nusa Tenggara Barat.

Alhamdulillah, walaupun kondisi sekitar kurang kondusif, saudara-saudara di sini punya banyak ide dan cara menyemarakkan Ramadhan. Seperti biasa, Surau Kita yang dibangun dengan gotong royong oleh masyarakat muslim di sini mengundang para Ustadz dari Indonesia untuk menjadi imam tarawih berjama’ah dan memberi bermacam pencerahan untuk umat. Tahun ini ada Ustadz Salim A.Fillah dari Yogyakarta dan Ustadz Mohammad Hatta dari Surabaya. Secara bergiliran dengan diselipi ustadz lokal, beliau semua membimbing ibadah kami di sini.
Acara untuk anak pun diadakan, seperti i’tikaf dan Ramadhan Junior Masterchef untuk membuat bento. Faqih tentu tak mau ketinggalan untuk berpartisipasi.

Alhamdulillah, ternyata Ramadhan di negeri seberang pun punya banyak cerita indah dan insyaAllah hikmah yang bisa dipetik. Betapa beruntungnya dapat mencicipi pengalaman berpuasa Ramadhan di Australia. Sebuah kisah yang akan terpatri di hatiku.

Posted from WordPress for Windows Phone

.: Faqih dan Teman-teman Baru di Pengajian Mama :.

Aku senang banget kemarin melihat kemajuan pesat Faqih. Kebetulan giliran Faqih yang dibawa ke Pengajian Aisyah di rumah Mbak Rei, sekaligus menjadi farewell Mbak Rei yang pekan depan akan pulang ke Indonesia. Awalnya aku dan Faqih jadi yang pertama datang, rumah Mbak Rei masih sepi. Anak bungsu Mbak Rei, Revan, setahun lebih muda dari Faqih, membukakan pintu dengan senyum manisnya. Faqih pun langsung akrab bermain berdua Revan, datang ke aku kalo haus atau mau ngemil aja. Aku leluasa mengobrol dan membantu Mbak Rei menyiapkan penganan.

Tambah lama, ibu-ibu yang datang bersama anak-anaknya semakin banyak. Rata-rata perempuan dan lebih besar dari Faqih. Anak lelaki Mbak Dharma ternyata juga datang, salah satunya bernama sama dengan Faqih, hihi… Jadi kalo manggil “Faqih”, yang noleh berdua. Akhirnya dikoreksi, “Faqih Besar dan Faqih Kecil”, hahaha….

Banyaknya anak seusia membuat Faqih jadi lupa aku. Dia asyik bermain dan aktif mengajak bermain, tentu saja berbahasa Inggris karena anak-anak Indonesia di sini rata-rata udah lancar cas cis cus Inggrisnya. Bahkan ketika Faqih mendatangiku, dia mengucapkan sesuatu dalam bahasa Inggris, “Mommy, I want to drink”.

Whaaa….. aku bahagia sekaliiii….

Ketika tak sengaja mendengar Faqih mengajak Faqih Besar bermain, Faqih pun mengucapkannya dalam bahasa Inggris, “Playing Hide and Seek again?”.

Hihihi, lucuuu….

Saat pengajian usai dan Faqih kuajak pulang, ia nampak keberatan meninggalkan teman-temannya. Rupanya waktu yg sebentar udah menautkan hatinya dengan teman-teman baru dan Faqih sangat menikmati berada di sekeliling mereka. Apa boleh buat Sayang, hari udah malam. Apalagi winter memang bikin malam jadi lebih panjang.

Ketemu udah kuncinya agar Faqih semakin lancar berbicara bahasa Inggris dan meningkatkan kemampuan bersosialisasinya. Semoga ini adalah awalan yang bagus, aamiiin….

Great job, Son…. Mommy prouds of you